Taganing, Alat Musik Tradisional Khas Sumatra Utara

September 05, 2017

Alat musik tradisional khas Batak Toba yang terbagi dalam 5 buah susunan gendang yang memiliki ukuran bervariasi.

Ukuran gendang yang paling besar, terletak di paling kanan.

Semakin ke kiri maka ukuran gendang penyusun taganing akan makin kecil.

Hal ini sama dengan nadanya juga, yang mana makin ke kiri maka suaranya akan semakin tinggi.

Alat  musik taganing ini, biasa dimainkan oleh satu atau pun dua orang.

Taganing dimainkan dengan cara dipukul menggunakan palu palu.

Palu palu ini adalah istilah untuk stik khusus yang dibuat dari kayu.

Ketika dipukul, taginang akan menghasilkan nada – nada melodis.

Biasanya muncul, berfungsi untuk mengiringi sebuah pertunjukkan.

Alat musik tradisi taginang dikategorikan sebagai instrumen membranophone, karena sumber suaranya dari membran/ kulit/ pusat.

Masyarakat umum juga memberikan nama, ‘drum set melodis’ atau ‘drum-chime’.

Keberadaan taganing dalam sebuah permainan, cukup vital .

Karena selain untuk tabuhan, taganing juga berpadu dengan melodi sarune.

Yang mana, taganing ini berfungsi untuk memberikan aba – aba serta menyebarkan semangat kepada semua personil yang ikut dalam permainan tersebut.

Bisa diibaratkan, sama seperti seorang dirigen.

Anda akan melihat taganing pada acara – acara seperti : hiburan, adat istiadat, dan kegiatan besar lainnya. Alat musik ini akan tampil bersama dengan sarune, ogung, sulim, dan hasapi.

Taganing, Alat Musik Tradisional
Sumber : bonigorga.blogspot.co.id
Bahkan dalam beberapa kesempatan, taganing sempat disandingkan dengan alat musik modern dalam sebuah pertunjukkan besar.

Taganing dianggap sebagai salah satu warisan penting yang harus dijaga oleh Bangsa Indonesia khususnya warga batak.

Bentuk fisiknya seperti tabung dengan pengikat berupa rotan di sekelilingnya.

Rotan tersebut, nantinya akan berperan untuk tempat menggantungkan taganing pada satu buah rak. Yang mana kemudian ditata sesuai dengan nada.

Ada lembaran kulit kerbau yang dijadikan sumber penghasil suara.

Proses pembuatannya lebih kurang seperti ini :

Awalnya, kulit kerbau yang akan digunakan sebelumnya telah dijemur selama beberapa waktu sampai kering.


Setelah itu akan dipadukan bersama sebatang pohon nangka, yang telah diberi lubang dan dibentuk tabung. Nantinya kulit akan dipadukan bersama kayu tadi.
Previous
Next Post »
0 Komentar