Rebana Ubi, Alat Musik khas dari Riau

August 28, 2017 Add Comment
Alat musik rebana ubi merupakan alat musik jenis perkusi karena dimainkan dengan dipukul menggunakan tangan.

Ukuran dari rebana ubi, tentu saja lebih besar daripada rebana biasa yang sering kita lihat.

Diameternya sendiri cukup besar, ukuran paling kecilnya saja mencapai 70 cm.

Sementara tingginya bisa sampai 1 meter sendiri.

Biasanya jika ukurannya besar, rebana ubi akan digantung secara horizontal.

Alat Musik khas Riau
Sumber : ms.wikipedia.org
Namun jika untuk rebana umbi yang ukurannya kecil, cukup ditaruh di atas lantai.

Zaman dahulu, alat musik rebana ubi ini dipakai demi tujuan untuk mengirimkan kabar/ informasi / pengumuman kegiatan perkawinan, atau bahkan berita untuk mewaspadai ancaman yang datang.

Banyak pukulan rebana ubi ini tidak asal – asalan. Banyaknya jumlah pukulan yang dilakukan pemain rebana ubi, memiliki makna dan simbol yang hanya dimengerti oleh orang – orang tertentu.

Rebana ubi seringkali ditempatkan pada atas bukit.

Biasanya akan dimainkan sesuai tujuannya.


Jenis irama/ melodi yang keluar akan dihasilkan berdasarkan pada jenis pengumuman yang ingin disampaikan.

Namun sekarang, rebana ubi hanya digunakan untuk kegitaan adat istiadat tertentu di Riau.

Burdah Alat Musik Tradisional Khas Sumatra Selatan

August 28, 2017 Add Comment
Alat musik burdah atau biasa dikenal dengan gendang oku.

Burdah termasuk alat musik khas Sumatera Selatan.

Burdah ini secara fisik, menyerupai alat musik rebana.

Burdah berasal dari bahan kayu dan juga kulit binatang.

Bahan kayu yang digunakan biasanya adalah kulit pohon nangka.

Jika dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah jauh lebih besar.

Burdah khas Sumatra Selatan
Sumber: trafficblog.info
Alat musik tradisional ini seringkali dimainkan pada acara – acara adat istiadat dan berperan sebagai alat musik ritmis.

Cara memainkan burdah. Gendang oku adalah dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.

Bagian yang dipukul yaitu tepat pada bagian kulit membrannya.

Alat musik Burdah atau gendang oku ini, dimainkan untuk membawakan lagu – lagu islami (biasa disebut barjanji).

Sering dibawakan pada kegiatan acara pernikahan, budaya dan keagamaan, baik dimainkan sendiri/ individual atau pun dibawakan secara berkelompok.

Alat musik Burdah sering juga dipakai untuk mendampingi kegiatan kesenian pencak silat.

Sebagai catatan, nama Gendang Oku sendiri, memiliki riwayat tersendiri.


Dulu, budrah ini pertama kali ditemukan di dalam kebudayaan masyarakat Ogan Komering Ulu, atau disingkat “OKU”. 

Sejak saat itulah, masyarakat juga menamakan burdah sebagai gendang oku.


Arbab, Alat Musik Tradisional Khas Aceh

August 28, 2017 Add Comment
Salah satu alat musik di Aceh adalah arbab.

Arbab adalah alat musik yang tradisional, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam dan serta terbuat dari bahan alam.

Adapun bahan yang dipakai untuk membuat arbab yaitu dawai, kayu, kelapa bagian tempurungnya dan juga kulit kambing .

Arbab ini masuk ke dalam alat musik gesek.

Alat instrumen musik ini terbuat dari dua bagian nan utama.

Bagian utamanya, “tempurung kelapa, kayu, serat dawai, dan kulit kambing” yang diberi nama “Arbab”.

Bagian keduanya berupa busur yang digunakan untuk penggeseknya dan dinamai Go Arbab. 

Bahan pembuatannya sendiri berasal dari serat tumbuhan, kayu atau pun rotan.

Fungsi tempurung untuk menggemakan suara.

Arbab alayt musik tradisional khas Aceh
Sumber: alatmusikindonesia.com
Dua buah dawai yang terbuat dari bahan waja/tembaga atau pun kuningan, berfungsi sebagi media getar yang akan mengeluarkan bunyi jika digesek.

Baca Juga : Gong, Alat Musik Tradisional Khas Sumatra Selatan

Arbab ini ikut masuk ke dalam alat musik golongan kordofon.

Kordofon artinya yaitu instrumen yang mana semua sumber bunyi tersebut, bersumber dari dawai.

Perkembangan Arbab terjadi di beberapa wilayah seperti : Aceh Besar, Pidie, Aceh bagian sebelah barat serta Aceh Besar sejak zaman kolonial Belanda.

Pada masanya dahulu, Arbab digunakan untuk tujuan mendampingi lagu tradisional yang berasal dari daerah sekitarnya.

Arbab biasanya dimainkan dengan alat musik lain di antaranya : Rapai.

Arbab memiliki peran menjadi media instrumen utama, dan membawakan lagu.

Biasanya, masyarakat memainkan arbab hanya pada acara pesta rakyat, sebagi hiburan masyarakat serta kegiatan pasar malam.

Tak jarang, Arbab ini dibawakan dari 2 kelompok pemusik.


Ada kelompok penyanyi. Kelompok penyanyi ini tersusun atas dua orang pria, satu orang memerankan tokoh seorang wanita. Lengkap menggunakan pakaian serta hiasan layaknya wanita.

Pria yang memainkan tokoh wanita ini sering dipanggil masyarakat dengan sebutan, “Fatimah Abi”.

Pertamanya, mereka hanya membawakan lagu jenis hikayat, serta beberapa lagu yang di dalamnya terkandung humor ringan.

Pernah, dalam sebuah pertunjukkan kesenian, musik arbab yang dibawakan salah satunya adalah sebuah lagu yang memiliki judul “Hikayat Indra Bangsawan”.



Bansi, Alat Musik khas Sumatra Barat

August 28, 2017 Add Comment
Bansi merupakan jenis alat musik tiup.

Mungkin Anda banyak mengenal alat musik di tiap daerah di Indonesia.

Alat musik Bansi ini, adalah salah satu contoh alat musik tiup khas dari Sumatra Barat.

Bansi seringkali muncul dalam berbagai acara kedaerahan, seperti acara adat dan budaya.

Ciri khas bansi yang bisa Anda lihat adalah bentuk fisiknya pendek.

Memiliki 7 bagian lubang di tubuhnya.

Ukuran panjang bansi mencapai 33,5 hingga 36 cm.

Sementara untuk ukuran garis tengahnya mencapai antara 2,5 hingga 3 cm.

Alat musik khas ini, biasa dibuat menggunakan dari talang (atau bambu tipis) atau pun dari sariak.

Bansi adalah alat musik tradisional khas Sumatra Barat
Sumber: bstmfibua.wordpress.com
Ukuran yang pendek tersebut, dapat mempermudah Anda yang ingin belajar memainkan bansi.

Hal ini mempermudah Anda yang memiliki jari pendek atau mungkin  saja terkesan kurang lentur.

Masyarakat luas lebih sering menyebut bansi sebagai suling Minangkabau.

Secara umum, Bansi sekilas mirip sekali dnegan seruling.

Bahan pembuatannya pun juga dari bambu.

Kunci dari memainkan bansi adalah kemampuan Anda dalam meletakkan jemari pada lubang-lubang bansi dengan tepat sehingga nada yang keluar sesuai dengan aturan yang ada.

Jika mahir, Bansi akan mengeluarkan suara nan lembut dan merdu.

Bansi biasa digunakan untuk mendampingi alat musik lain khas Sumatra barat.

Alat musik Bansi mempunyai nada standar, alasan itulah yang membuat bansi dapat dipakai untuk membawakan lagu – lagu modern.

Karena biasanya alat musik tradisional hany bisa digunakan untuk membawakan lagu daerah asalnya saja.

Anda dapat melihat bansi dimainkan pada banyak acara tradisional, pameran pertunjukkan musik, acara adat istiadat, atau mungkin pada pertunjukkan musik modern.

Bansi juga sering dimainkan untuk mendampingi tarian tradisonal.

Contoh tarian tradisional yang diiringi dengan bansi adalah tari pasambahan.

Dengan demikian, Bansi dapat menyanyikan lagu-lagu baik yang bersifat tradisional maupun modern. Dilihat dari segi bentuknya, Bansi berukuran lebih pendek daripada Saluang.

Bansi dapat dibunyikan dengan indah karena kearifan pemainnya dalam mengatur nada. 


Jika Anda ingin membuat alat musik bansi, berikut merupakan bahan pembuatannya:

Bambu yang berukuran  kurang lebih 15-20 cm, yang mana memiliki ruas bambu.

Pemotong, bisa cutter, pisau, arit, dll.

Sebuah pisau, berfungsi untuk membentuk lubang.

Solder listrik, untuk membentuk ukiran cantik.

Sebuah amplas kasar untuk menghaluskan bambu.

Pylox pewarna untuk memberikan warna indah, biasanya warnanya benin saja.
Sebuah lem untuk merekatkan tiap tiap bagian bansi.

Anda bisa mencari cara pembuatannya pada website : 


Aramba, Alat Musik Tradisional Sumatra Utara

August 28, 2017 Add Comment
Alat musik Aramba merupakan contoh alat musik yang berbahan dari kuningan, perunggu dan tembaga.
Aramba menjadi alat musik yang berasal dari Nias, Sumatra Utara.
Masyarakat Nias sering memainkan Aramba ketika sedang merayakan kegiatan besar seperti pernikahan.
Alat musik ini dibawakan oleh satu orang.

Aramba digunakan untuk membawakan pola irama musik.

Alat Musik Tradisional Aramba Khas Sumatra Utara, cara memainkannya dengan dipukul
cajon.web.id
Aramba memiliki ukuran, garis tengahnya mencapai antara 40 hingga 50 cm.
Uniknya, ada aramba khusus yang hanya digunakan ‘ngaoto mbalugu’.
Ngaoto mbalugu ini merupakan keturunan bangsawan. Jadi orang biasa mungkin jarang memainkan aramba khusus ini.
Adapun aramba yang hanya boleh dimainkan oleh Ngaoto Mbalugu adalah Aramba fatao serta Aramba Hongo, yang memiliki ukuran garis tengah antara 60 hingga 90 cm.
Alat musik ini dimainkan dengan dipukul menggunakan tangan.

Bagian yang dipukul yaitu bagian bundar, yang berbentuk bulatan menonjol di bagian tengahnya.

Aramba biasanya digantungkan dengan seutas tali pada sebuah palang horizontal. Instrumen ini biasa dimainkan pada acara-acara adat.

Bentuk fisik alat musik ini, polos di semua permukaan bidang.

Bidang pukul mendominasi bentuk fisiknya.

Sebgiannya diperlengkap oleh bidangan berbentuk cembung kecil, bagian ini adalah bagian yang dipukul.

Jika diamati sekilas, aramba ini memiliki dua bagian.

Bagian pertamanya adalah bidang yang memanjang, sementara bidang keduanya adalah bidang pukul.

Secara umum, aramba masuk ke dalam kategori alat musik pukul. Namun, bidang panjang dari alat musik aramba ini dibuat menjadi lebih pendek, biasanya memiliki bentuk polos atau pun bergelombang.

Bidang pukulnya sendiri, terdapat lebih dari satu bidangan cembung.

Bagian bidangan cembung yang paling kecil, menjadi bagian bidang yang dipukul.

Jika melihat dari bahan pembuatan aramba, kelihatannya alat musik satu ini bukan berasal dari Nias asli.

Mengapa? Alasannya karena bahan pembuatan aramb adalah logam. 

Sementara pada saat itu hingga sekarang, tidak ada pertambangan logam yang ditemukan. Lalu bagaimana mungkin masyarakat bisa membuatnya?
Kemungkinan besar, aramba berasal dari luar Nias dan diperkenalkan pada masyarakat di sana. Ada yang mengatakan, bahwa Aramba ini dikenalkan oleh orang Jawa.

Dari jenisnya, aramba termasuk alat musik ideofon.

Masyarakat Nias percaya bahwa aramba ini adalah sebuah benda keramat, tidak hanya sebatas alat musik biasa.