Alat musik Canang atau lebih
dikenal dengan bende, merupakan gong berukuran kecil yang bisa dijumpai di hampir seluruh dataran kepulauan Nusantara, Maluku, Papua dan
Sumatra.
Canang sendiri dipakai
demi memberikan sebuah penanda, untuk masyarakat di suatu wilayah agar
berkumpul di pusat alun-alun.
Kegiatan kumpul ini berhubungan dengan
pemberian informasi/ berita dari sang penguasa/ raja.
Bisa juga untuk menyertai kehadiran raja
atau pun penguasa lain ke daerah tersebut.
Terkadang, canang juga digunakan untuk
simbol akan diadakannya sebuah pesta rakyat.
Sumber: tempolagu.blogspot.com |
Namun, untuk zaman sekarang ini, canang
digunakan sebagai penanda adanya sebuah acara yang mengundang keramaian,
misalnya acara topeng monyet dan festival besar.
Canang sendiri disebut sebagai alat
musik khas Aceh.
Anda bisa menemukan canang pada masyarakat
Tamian, Gayo, Aceh dan Alas.
Masyarakat Aceh lebih akrab menyebut
alat musik ini dengan sebutan “Canang Trieng”.
Sementara untuk kecapi di Tamiang dan
juga di Alas, dipanggil “Kecapi Olah”.
Bentuk Canang bulat mirip gong, namun
ukurannya cenderung lebih kecil. Penggunannya pun berbeda. Jika gong biasanya
digantung, namun untuk canang diletakkan di lantai.
Baca Juga : Bangsi Alas, Alat Musik Tradisional Khas Aceh
Warna alat musik tradisonal canang adalah
kuning, karena terbuat dari kuningan.
Canang sering
digunakan untuk mengiringi tarian tradisional.
0 Komentar